Pelet Kembang Pulutan

Ajian ini berkhasiat untuk mebuat agar sidia menjadi teringat kembali dan terkenang selalu pengalaman manis dimasa pacaran dulu. Sehingga akan timbul gairah cinta yang menggelora sama seperti waktu pacaran dulu.

Biaya terawang Rp 220.000,-

Adapun biaya mahar pengerjaan akan diketahui setelah diterawang


Tujuan Terawang

Masalah anda akan kami terawang terlebih dulu untuk mendeteksi atau mencari titik kelemahan pasangan yang anda tuju. Agar proses pengerjaan bisa berjalan dengan lancar dan berhasil sesuai dengan harapan serta kemauan anda. Ini membutuhkan waktu dua malam.

Adapun biaya terawang sebesar Rp 220.000,-

Tahap berikutnya adalah masuk ke proses pengerjaan, ini membutuhkan waktu sembilan kali pengerjaan atau sembilan malam.

Adapun biaya mahar pengerjaan akan diketahui setelah diterawang, tergantung ringan atau beratnya masalah tersebut.

Bila anda berminat, silakan lanjutkan isi formulir pendaftaran yang telah disediakan.
Untuk melanjutkan isi formulir > KLIK DISINI

Jika file formulir tidak bisa diakses, silakan kirim data anda via email:
ki.jiwo@yahoo.com
atau
kijiwo@gmail.com

Phone : 08561122122

Email : kijiwo@gmail.com


Ular Pemangsa Pelajar

HTML clipboard

Ular Pemangsa Pelajar di Tembung Masih Bersembunyi


Ular Pemangsa Pelajar di Tembung Masih Bersembunyi

Medan (ANTARA) - Ular phyton besar yang memangsa pelajar SMP PGRI, M Zakaria (13) saat mandi di Sungai Tembung, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara diperkirakan masih bersembunyi di dalam terowongan air pembuangan limbah.

Hingga Senin pagi (22/3) lokasi tewasnya M Zakaria penduduk Pasar VIII Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, masih dipenuhi warga yang datang dari berbagai daerah, sehingga polisi harus mengamankan lokasi tersebut.

Darmin Nasution (60) salah seorang warga yang sudah hampir 50 tahun tinggal di Tembung, Kabupaten Deli Serdang, Sumut, mengatakan baru kali ini mengetahui seekor ular phyton sepanjang tujuh meter memangsa pelajar SMP di daerah itu.

"Kejadian aneh ini merupakan peristiwa yang cukup langka, dan jarang terjadi sepanjang hidup saya yang tinggal tidak berapa jauh dari Sungai Tembung tersebut," kata Darmin dalam perbincangannya di Tembung, Senin.

Sungai Tembung, Kamis petang (18/3) menggegerkan warga di daerah tersebut setelah seekor ular piton ukuran besar dan panjang tujuh meter lebih memangsa pelajar SMP yang sedang mandi-mandi dengan tiga temannya yang baru pulang sekolah.

Ular piton itu, dengan ganasnya melilit korban yang sedang berusaha melarikan diri dari dalam sungai tersebut.

Selain itu, menurut Nasution, ular yang dalam keadaan kelaparan itu juga membanting-bantingkan korban di dalam sungai, sehingga akhirnya lemas.

Sementara itu, tiga rekan korban yang berhasil keluar dari sungai berusaha minta bantuan pada warga yang tinggal tidak berapa jauh dari lokasi kejadian tersebut.

Selanjutnya, masyarakat dengan menggunakan bambu runcing menombak bagian kepala dan badan ular itu agar mau melepaskan korbannya.

Namun akhirnya, usaha yang dilakukan warga itu tidak sia-sia, karena saat itu juga ular tersebut melepaskan korban yang sudah dalam keadaan remuk dan tidak bernyawa lagi.

Korban yang dilepaskan dari mulut ular yang dalam keadaan mengganas itu, menurut Nasution, nyaris saja menelan pelajar SMP tersebut.

Kemudian ular tersebut, menghilang dan menyelam masuk ke terowongan tempat persembunyiannya dan sampai saat ini tidak pernah keluar.

Selanjutnya, ia menjelaskan, warga yang mengetahui ular memangsa pelajar SMP itu, juga tidak mau tinggal diam, mereka minta bantuan beberapa pawang ular untuk bisa menangkap ular yang berada di Sungai Tembung.

Kemudian, Jumat, (19/3) sekitar pukul 19:30 WIB, pawang ular yang bekerja ekstra keras yang dibantu beberapa masyarakat akhirnya berhasil menjerat ular ukuran besar itu dari tempat persembunyiannya di dalam sungai.

Ular tersebut berhasil dijerat dengan tali yang sudah dipersiapkan, setelah lebih dulu diberi umpan berupa seekor ayam.

Selanjutnya, ular yang berhasil ditangkap itu dimasukkan kedalam goni dan dibawa ke kantor Polsek Percut Sei Tuan untuk diamankan.

Namun, menurut pawang ular yang menangkap ular itu. Ular yang dijerat itu, bukan ular yang memangsa pelajar SMP, tetapi ular lain yang hidup di Sungai Tembung.

Menurut pawang itu, ada dua ekor lagi ular besar yang masih hidup di Sungai Tembung itu, salah satunya ular yang memangsa pelajar SMP.

Selanjutnya Nasution mengatakan, peristiwa ular yang memangsa seorang pelajar SMP itu, benar-benar termasuk peristiwa aneh di daerah ini, karena setiap harinya Sungai Tembung itu dijadikan warga sebagai tempat mandi dan mencuci pakaian.

Namun, tidak pernah warga ada yang melihat ular atau diganggu binatang lainnya yang ada di sungai itu.

"Saya benar-benar terkejut mengetahui ada ular yang memangsa pelajar SMP hingga tewas. Hal ini adalah kejadian yang luar biasa sepanjang hidup saya yang sudah puluhan tahun lamanya tinggal di Tembung," katanya.

Apalagi, menurut dia, lokasi Sungai Tembung itu, hanya berjarak lebih kurang 200 meter dari rumahnya.

"Kadang-kadang saya juga sering mandi di Sungai Tembung ini, tetapi belum pernah melihat seekor ular pun.Kejadian ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi saya, ke depan jangan ada lagi korban yang dimangsa ular," kata Nasution.

 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 Kembang Pulutan |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.